Sesuai dengan PP 6 Tahun 2006, Barang Milik Negara adalah semua
barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBN atau berasal dari
perolehan lainnya yang sah. Pengelolaan barang milik negara/daerah
meliputi :
a. perencanaan kebutuhan dan penganggaran;
b. pengadaan;
c.
PENGGUNAAN ;
d. pemanfaatan;
e. pengamanan dan pemeliharaan;
f.
penilaian;
g. penghapusan;
h. pemindahtanganan;
i. penatausahaan; dan
. pembinaan, pengawasan dan pengendalian.
Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna Barang dalam
mengelola dan menatausahakan Barang Milik Negara yang sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi instansi yang bersangkutan.
Penggunaan Barang Milik Negara oleh Pengguna Barang dan Kuasa
Pengguna Barang dibatasi hanya untuk penyelenggaraan tugas pokok dan
fungsi kementerian negara/lembaga. Tanah dan/atau bangunan yang tidak
digunakan sesuai tugas pokok dan fungsi Pengguna Barang atau Kuasa
Pengguna Barang wajib diserahkan kepada Pengelola Barang.
Pada dasarnya Barang Milik Negara digunakan untuk penyelenggaraan
tugas pokok dan fungsi kementerian negara/lembaga sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 42 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004.
Oleh karena
itu, sesuai Pasal 45 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Barang
Milik Negara yang diperlukan bagi penyelenggaraan tugas pemerintahan
negara/daerah tidak dapat dipindahtangankan.
Dalam rangka menjamin tertib penggunaan, pengguna barang harus
melaporkan kepada pengelola barang atas semua barang milik negara/daerah
yang diperoleh kementerian /lembaga/ satuan kerja perangkat daerah
untuk ditetapkan status penggunaannya.
No comments:
Post a Comment