Secara garis besar, tata cara penatausahaan perolehan Hibah berupa
Barang dalam SIMAK BMN yang diatur dalam PMK No. 40 tahuN 2009 tentang
Sistem Akuntansi Hibah (dalam halaman 38 dan 39) adalah sebagai berikut :
1.Satker menatausahakan dokumen-dokumen pendukung terkait penerimaan
hibah dan mencatat penerimaan barang ke dalam neraca (SIMAK BMN).
2. Membuat Surat Pernyataan Telah Menerima Hibah berupa Barang/Jasa
yang ditandatangani oleh Kuasa Pengguna Anggaran dan Surat Pengesahan
Hibah berupa Barang/Jasa (SPH-BJ).
(Format kedua surat tsb sudah diatur dalam PMK 40 tahun 2009)
3. Surat Pernyatan dan SPH-BJ pada poin 2 tersebut di atas
disampaikan kepada Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kemenkeu
untuk dilakukan pengesahan atas realisasi hibah tsb.
4. DJPU mengesahkan SPH-BJ.
5. SPH-BJ yg telah disahkan oleh DJPU sebagai dasar bagi Satker untuk
mengungkapkan penerimaan hibah dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
6. Transaksi pendapatan hibah tidak perlu dilaporkan ke KPPN.
PMK No. 40 tahun 2009 tentang Sistem Akuntansi Hibah (DOWNLOAD)
Lampiran PMK No. 40 tahun 2009 (DOWNLOAD)
No comments:
Post a Comment